Home / Uncategorized / Majas Metonimia: Pengertian, Contoh, dan Cara Menggunakannya dalam Bahasa Indonesia

Majas Metonimia: Pengertian, Contoh, dan Cara Menggunakannya dalam Bahasa Indonesia

Kalau kamu sering membaca karya sastra atau mendengar percakapan sehari-hari, mungkin pernah menemukan kalimat yang terasa unik dan penuh makna karena penggunaan majas. Salah satu majas yang cukup menarik dan sering digunakan adalah majas metonimia. Penasaran apa itu majas metonimia, bagaimana contoh penggunaannya, dan bagaimana kamu bisa menggunakan majas ini dengan tepat? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Apa Itu Majas Metonimia?

Majas metonimia adalah salah satu jenis majas yang menggunakan nama suatu benda, tempat, orang, atau hal tertentu untuk merujuk pada hal lain yang memiliki hubungan erat atau berdekatan. Jadi, dalam majas ini, kata yang dipakai bukan kata aslinya, tapi kata lain yang dekat atau berkaitan secara makna dengan kata aslinya.

Misalnya, kata “Senayan” yang sebenarnya adalah nama daerah di Jakarta, tapi sering dipakai untuk menyebut gedung DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) karena gedung tersebut terletak di daerah Senayan. Jadi, kalau seseorang bilang “Senayan kemarin mengeluarkan kebijakan baru,” yang dimaksud sebenarnya adalah DPR, bukan daerahnya secara harfiah.

Metonimia sering dipakai agar bahasa lebih variatif, ekspresif, dan terkadang lebih singkat. Dengan sekali sebut, kita bisa menyampaikan makna yang lebih kompleks.

Perbedaan Majas Metonimia dan Metafora

Sering kali majas metonimia disamakan dengan metafora, padahal keduanya berbeda loh. Kalau metafora adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda tanpa menggunakan kata penghubung, majas metonimia justru menggunakan nama sesuatu yang berkaitan secara nyata atau fisik dengan objek yang dimaksud.

  • Metafora: “Hidup adalah panggung sandiwara.” (Membandingkan hidup dengan panggung sandiwara tanpa kata penghubung)
  • Metonimia: “Senayan membuat keputusan.” (Mengganti ‘DPR’ dengan ‘Senayan’, tempat di mana DPR berada)

Jadi, kunci majas metonimia terletak pada hubungan nyata seperti tempat, bagian, atau atribut yang melekat, sedangkan metafora lebih pada perbandingan imajinatif.

Contoh Majas Metonimia dalam Bahasa Indonesia

Supaya lebih jelas, berikut beberapa contoh majas metonimia yang sering kita temui dalam bahasa sehari-hari atau tulisan:

  1. “Kepala sekolah mengumumkan libur.”
    Kata “kepala” merujuk pada orang yang memimpin, dalam hal ini kepala sekolah yang berarti kepala sebagai jabatan.
  2. “Wah, kamu sudah punya mobil baru ya?”
    Kadang mobil dipakai sebagai simbol status atau kekayaan, itu sebenarnya majas lain, tapi jika dikaitkan dengan “roda” sebagai bagian mobil, contohnya: “Dia membeli empat roda baru” berarti membeli mobil baru.
  3. “Bebas dari jerat hukum.”
    “Jerat” sebenarnya alat untuk menangkap binatang, tapi dalam majas ini berarti hukum atau hukuman yang membelenggu seseorang.
  4. “Dia menulis dengan pena tajam.”
    Pena di sini dianggap sebagai alat tulis yang mewakili aktivitas menulis.
  5. “Gedung Putih mengeluarkan pernyataan resmi.”
    Gedung Putih adalah rumah resmi presiden Amerika Serikat, sering digunakan untuk menyampaikan keputusan presiden. Contoh ini menunjukkan penggunaan metonimia yang terkenal secara internasional.

Jenis-jenis Majas Metonimia

Sebenarnya, majas metonimia bisa dikelompokkan berdasarkan hubungan antara kata asli dan kata yang menggantikannya:

  • Tempat dengan penghuninya: Contoh, “Malang juara” yang berarti tim dari Malang.
  • Bagian untuk keseluruhan (pars pro toto): Contoh, “Roda empat” berarti mobil.
  • Keseluruhan untuk bagian (totum pro parte): Contoh, “Indonesia menang di final” yang berarti tim Indonesia menang.
  • Alat dengan pemiliknya: Contoh, “Pena sedang menari” berarti penulis sedang menulis.
  • Efek dengan penyebab: Contoh, “Dia terkena peluru nyasar” berarti dia terkena tembakan.

Tips Menggunakan Majas Metonimia dengan Efektif

Kalau kamu ingin menggunakan majas metonimia dalam tulisan atau percakapan, perhatikan tips berikut agar maknanya sampai dan tidak membingungkan pembaca atau pendengar:

  1. Pahami konteksnya. Gunakan metonimia yang sudah familiar atau mudah dimengerti agar orang yang membaca atau mendengar langsung paham maksud kamu.
  2. Jangan terlalu sering. Kalau kamu memakai majas metonimia terus-menerus, tulisan atau bahasa kamu bisa jadi terasa berbelit dan sulit dipahami.
  3. Sesuaikan dengan audiens. Kalau target pembaca kamu adalah anak-anak atau orang yang kurang familiar dengan istilah tertentu, hindari metonimia yang terlalu berat atau asing.
  4. Gunakan untuk menghidupkan suasana. Majas ini bagus dipakai dalam cerita, puisi, pidato, atau tulisan yang ingin terasa hidup dan ekspresif.
  5. Eksperimen dengan variasi. Misalnya, selain memakai nama tempat, kamu bisa coba pakai bagian tubuh atau alat sebagai pengganti objek tertentu.

Latihan Membuat Kalimat dengan Majas Metonimia

Kalau sudah paham teori dan contoh, penting juga untuk latihan praktik. Berikut beberapa ide latihan yang bisa kamu coba:

  • Ganti kata “pemerintah” dengan nama gedung atau lokasi resmi pemerintahan di daerahmu.
  • Buat kalimat dengan menyebutkan bagian dari kendaraan untuk mewakili keseluruhan kendaraan, misalnya “roda” untuk “mobil”.
  • Cobalah mengganti nama alat dengan orang yang menggunakan alat tersebut, misalnya dari “mikrofon” ke “pembicara”.

Contoh kalimat hasil latihan:

  • “Istana Negara akan menggelar upacara besar.” (Istana Negara merujuk pada kantor kepresidenan)
  • “Roda empat itu melaju dengan cepat di jalan.” (Mengganti kata mobil dengan roda empat)
  • “Mikrofon memancarkan suara lantang.” (Mengganti alat dengan orang yang menggunakannya)

Kesimpulan

Majas metonimia adalah salah satu cara kreatif dalam menggunakan bahasa yang mengandalkan hubungan nyata antara sesuatu dengan penggantinya, seperti tempat dengan penghuninya atau bagian dengan keseluruhan. Penggunaan majas ini membuat bahasa jadi lebih ekspresif dan variatif. Dengan memahami dan melatih penggunaan majas metonimia, kamu bisa memperkaya gaya bahasa dalam tulisan maupun komunikasi sehari-hari.

Mulailah mencoba membuat kalimat-kalimat dengan majas metonimia dari hal-hal yang ada di sekitarmu. Dengan begitu, kemampuan berbahasa kamu akan semakin asyik dan berwarna!

Baca Juga

Sebagai referensi tambahan di luar blog ini, kamu juga bisa melihat penjelasan di Wikipedia Bahasa Indonesia.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *